Decoder: Pengertian Decoder, Jenis, dan Penggunaannya

Decoder Pengertian Decoder, Jenis, dan Penggunaannya

Decoder: Pengertian Decoder, Jenis, dan Penggunaannya. Decoder merupakan rangkaian yang mengganti kode jadi satu set sinyal. Disebut bagaikan decoder sebab bisa melaksanakan kebalikan dari pengkodean. Dalam proyek elektronika digital, decoder mempunyai kedudukan yang lumayan berarti sebab decoder merupakan salah satu metode transfer informasi dari satu wujud ke wujud yang lain.

Pengertian Decoder

Secara simpel, bisa dikatakan kalau decoder merupakan kebalikan dari encoder. Decoder merupakan rangkaian campuran yang mempunyai jalan input‘ n’ serta maksimum jalan output 2n. Salah satu dari output ini hendak jadi” Aktif Besar” bersumber pada campuran dari input yang terdapat kala decoder diaktifkan.

Dengan kata lain kalau decoder merupakan rangkaian yang sanggup mengetahui kode tertentu. Output dari decoder tidak lain merupakan ketentuan minimum dari baris variabel input‘ n’, kala diaktifkan.

Jenis Decoder

Ada pula jenis ataupun tipe decoder yaitu bagaikan berikut:

Decoder 2 ke 4

Ialah tipe decoder yang mempunyai 2 input 4 output. Kita misalkan 2 input ialah A1 serta A0 serta 4 output ialah Y3, Y2, Y1 serta Y0. Hingga diagram blok decoder 2 ke 4 ditunjukkan pada foto dibawah ini.

Gambar diagram blok decoder 2 ke 4

Salah satu dari 4 output ini akan menjadi 1 buat tiap gabungan atau kombinasi input dikala aktif, E merupakan 1. Ada pula Tabel Kebenaran dari decoder 2 ke 4 ditunjukkan pada foto dibawah ini.

Gambar tabel kebenaran decoder 2 ke 4

Dari tabel kebenaran diatas, kita bisa mencatat fungsi Boolean buat tiap-tiap output decoder tersebut

Y3=E.A1.A0
Y2=E.A1.A0′
Y1=E.A1′.A0
Y0=E.A1′.A0′

Tiap output mempunyai satu produk. Jadi, secara total terdapat 4 produk. Kami bisa mempraktikkan ke- 4 produk ini dengan memakai 4 gerbang AND yang masing- masing mempunyai 3 input dan 2 inverter. Diagram rangkaian dari decoder 2 ke 4 ditunjukkan pada foto dibawah.

Gambar Rangkaian diagram decoder 2 ke 4

Oleh sebab itu, output dari decoder merupakan” min terms” dari 2 variabel input A1& A0, kala aktif, E merupakan 1. Bila tidak diaktifkan, E merupakan nol, hingga seluruh output decoder merupakan sama dengan nol.

Decoder 3 ke 8

yaitu merancang decoder 3 ke 8 hingga kita memakai decoder 2 ke 4 . Semacam yang sudah dikenal decoder 2 ke 4 mempunyai 2 input dan 4 output , jadi decoder 3 ke 8 mempunyai 3 input ialah A2 , A1 & A0 dan 8 input ialah Y7 to Y0.

Untuk merancang decoder yang lebih tinggi memakai decoder yang lebih rendah, anda dapat memakai rumus berikut :

M2/M1

Dimana:

  • M1 ialah Jumlah ouput decoder yang lebih rendah
  • M2 ialah Jumlah ouput decoder yang lebih tinggi

misalnya dilihat pada decoder 3 ke 8, M1 = 4 dan M2 = 8, jadi dengan memakai rumus diatas maka jumlah pengatur urutan yang lebih rendah diperlukan sebanyak 2.

Dengan demikian, memerlukan 2 decoder 2 ke 4 untuk merancang 1 decoder 3 ke 8. Berikut ini merupakan diagram bloknya:

Gambar diagram blok decoder 3 ke 8

Input paralel A1 & A0 dipakai pada setiap decoder 2 ke 4. Komplemen input A2 langsung connect aktif, E dengan decoder 2 ke 4 yang bawah untuk mendapatkan output, Y3 sampai Y0. Ini yaitu 4 min terms rendah.

Input, A2 langsung connect aktif, E dari decoder 2 ke 4 yang atas didapatkan output berupa Y7 ke Y4. Ini adalah 4 min terms tinggi.

Decoder 4 ke 16

Untuk mendesain atau membuat decoder 4 ke 16 maka dapat dipakai decoder 3 ke 8. Seperti yang diketahui Decoder 3 ke 8 memiliki tiga input A2, A1 dan A0 dan delapan output, Y7 ke Y0. Sedangkan decoder 4 ke 16 Decoder memiliki 4 input yaitu A3, A2, A1 dan A0 dan 16 ouput yaitu Y15 hingga Y0.

Dengan menggunakan rumus M2/M1, subtitusikan M1 = 8 dan M2 = 16 maka dbutuhkan sebanyak 2 buah decoder yang lebih rendah.

Dengan kata lain, diperlukan 2 decoder 3 ke 8 untuk mendesain atau membuat 1 decoder 4 ke 16. Berikut ini merupakan diagram bloknya.

Gambar diagram blok decoder 4 ke 16

Input paralel A2, A1 & A0 dipakai ke masing-masing decoder 3 ke 8 .Komplemen dari input A3 terkoneksi aktif, E dari decoder 3 ke 8 yang bawah untuk mendapatkan output Y7 hingga Y0, ini adalah 8 min terms rendah. Input A3 terkoneksi aktif, E dari decoder 3 ke 8 yang atas untuk mendapatkan output Y15 hingga Y8. Ini yaitu 8 min terms tinggi.

Aplikasi / Penggunaan Decoder

Dibawah ini saya informasikan beberapa aplikasi atau kegunaan decoder, sebagai berikut:

  1. Pada tiap komunikasi nirkabel, keamanan data ialah salah satu perhatian utama. Disini decoder didesain untuk dapat memberikan keamanan pada komunikasi data dengan cara membangun enkripsi standar dan algoritma dekripsi.
  2. Decoder diaplikasikan atau digunakan pada sistem audio untuk mengubah audio analog menjadi data digital.
  3. Digunakan sebagai dekompresor dimana mengubah data terkompresi seperti gambar dan video ke dalam bentuk dekompresi.
  4. Decoder juga dipakai atau digunakan sebagai rangkaian elektronik yang dapat mengubah instruksi komputer menjadi sinyal kontrol CPU

Demikianlah sedikit pembahasan tentang: Decoder: Pengertian Decoder, Jenis, dan Penggunaannya. untuk kedepannya artikelnya akan kami update atau perbaharui jika ada informasi baru agar lebih lengkap. semoga bisa bermanfaat ya…

4.8/5 - (6 votes)

Leave a Reply